MUSI RAWAS - Ratusan hektar sawah di Desa Satan Indah, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan gagal melakukan penanaman padi akibat adanya pengeringan irigasi di daerah itu untuk perbaikan.
"Tiga kelompok tani di Desa Satan Indah yang memiliki lahan mencapai 250 hektar lebih, pada musim tanam kedua Oktober 2009, terpaksa tidak bisa dilakukan. Karena saat ini pihak PU Pengairan Musi Rawas menutup total saluran irigasi menuju Desa Satan Indah, karena ada kegiatan perehaban irigasi," kata Kepala Desa Satan Indah, Subandi, Sabtu (24/10).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari petani yang ada di desanya saat ini hanya mengandalkan sisa hasil panen pada musim tanam sebelumnya, kalangan petani setempat kata dia berharap pihak terkait dapat secepatnya menyelesaikan perbaikan saluran irigasi yang menuju desa mereka, sehingga mereka bisa kembali bercocok tanam.
"Ada beberapa petani yang tidak mengikuti pola tanam serentak, dimana mereka mulai menanam sejak bulan Juli lalu, akibatnya tanaman padi yang mulai berbuah itu banyak yang mati dan mengalami kerusakan karena tidak adanya pasokan air," ujarnya.
Tarmizi (43) ketua Kelompok (Poktan) Tani Karya Muda mengeluhkan lambannya pengerjaan pengeringan dan perbaikan irigasi yang dilakukan Pemkab Musi Rawas, karena 30 anggota kelompoknya saat ini sudah bersiap-siap untuk menggarap lahan pada musim tanam kali ini dan tinggal menunggu pasokan air.
"Biasanya akhir Oktober ini kami sudah panen, jika menanam bulan Juli lalu. Karena saat itu ada himbauan dari pihak PU Pengairan Musi Rawas yang akan melakukan perbaikan irigasi sehingga kami mengurungkan penanaman," terangnya.
Namun sejauh ini, kinerja kontraktor dan dinas terkait dalam proses perbaikan irigasi didaerah itu terkesan lamban sehingga memakan waktu hingga lima bulan lebih, akibatnya petani yang dirugikan.
Untuk itu dia berharap, agar Pemkab Musi Rawas melalui dinas terkait dapat segera menyelesaikan perbaikan irigasi tersebut, karena musim tanam kedua 2009 sudah lewat, sehingga nantinya tidak merugikan petani.
Minggu, 25 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar